CUMLAUDE
Tanggal 5 Juli yang lalau ada
baeberapa teman saya di kampus yang diwisuda pada tanggal ini. Saya sudah berencana
untuk menghadiri hari bersejarah bagi mereka dimana dinyatakan selesai menempuh
pendidikan di bangku perkuliahan, memakai toga dan bertambah beberapa huruf di
belakang nama mereka. Hari itu saya ada ujian jadi setelah ujian saya berencana
untuk mendatangi mereka dan mengucapakan “Congratulation for your graduation”.
Ada 2 temen saya FKIP yang diwisuda hari itu dan satu teman di FSSR. Sebelumnya
sudah janjian dengan teman saya sebut saja Oni dan mbak Ellya untuk mengucapkan
selamat dan memberi bingkisan untukteman kami Mas Gama dan mas Stevie, serta Reza adik PA Mbak Dekha.
Ujian telah usai dan saya
mengirim SMS kepada beberapa teman untuk janjian berangkat bareng ke
auditorium. Mungkin saking banyakknya orang di Kampus dan pada membutuhkan
signal untuk berkirim pesan atau telfon, sang operator jadi bingung membagi
signal dan alhasil SMS pada pending semua. Bener juga kata orang, kalau beli HP
thu sekalian beli tower biar HP ada signalnya. Malah ngelantur gak jelas.
Akhirnya saya memutuskan untuk berangkat ke auditorium sendirian (berasa kayag
orang hilang) #DICARI CEWEK BERUSIA 19 TAHUN DENGAN CIRI-CIRI KULIT SAWO
MATANG, BERLESUNG PIPI DAN RAMBUT IKAL,TERAKHIR KALI DIA MEMAKAI BAJU
BUNGA-BUNGA DAN CELANA HITAM, APABILA ANDA MENEMUKAN SILAHKAN MENGHUBUNGI NOMOR
INI 085725****** . Ngelantur lagi! Smabil celingak- celinguk liat kanan- kiri
siapa tau ketemu orang yang saya kenal biar gak keliatan kaya orang hilang. Hari
itu auditorium berubah menjadi lautan manusia. Beneran dach banyak banget nie
orang. Untung saya bertemu dengan mbak Sita dan mas Adit yang lagi nungguin
mbak Dekha yang masih didalem audit. Samperin ah… Aku liat mas Adit yang lagi
megang a bucket of flower (berharap
bunga itu buat saya dan bilang ini Rin aku kasih bunga. Seketika saya
jingkrak-jingkrak kegirangan karena belum pernah ada yang ngasih bunga) buat
pacarnya. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya prosesi perwisudaan selesai
juga dan keluarlah mantan mahasiswa- mahasiswa dan mahasiswi- mahasiswi yang
berpenampilan berbeda hari itu, memakai baju hitam dan cewek-cewek bermake up
layaknya selebritis. Nie mbak Dekha mana ya, kog kakag nongol- nongol? Dan
malah ketemu mbak2 dan mas2 yang memaikai slempang biru bertulisakan “CUMLAUDE”
Wah aku jadi mupeng :D~ Dalam hati berdoa “ Tuhan nanti pas aku wisuda pengen
dech dipakaiin slempang kayag gitu, pasti suenenggggg banget”. Dipanggil
kedepan dan mendapat penghormatan khusus, yang pasti bisa membanggakan
orangtua.
Apa sich CUMLAUDE itu?
Jadi kebanggaan banget, dipanggil kedepan dan diberi penghargaan khusus :)
Predikat cumlaude diberikan
kepada mahasiswa yang dapat lulus kurang dari atau stepat 4 tahun dengan IPK
minimal 3,51. Empat tahun? 3,51? Melihat standar ini jadi mikir lagi bisa gak
ya ? Mengingat prodi (Program Studi) saya FKIP PMIPA Kimia lulus tepat 4 tahun
itu sangat langka apalagi kurang dari 4 tahun. Sangat jarang mahasiswa FKIP
PMIPA Kimia yang menyelesaikan masa studynya kurang dari 4 tahun, karena di
prodi saya bisa dibilang untuk lulus harus membuat 2 skripsi, yang pertama
wajib melakukan penelitian(seperti skripsinya anak MIPA) dan skripsi tentang
kependidikan. Ditambah lulus dengan IPK 3,51 adalah tekanan otak karena harus
mendapat nilai yang tinggi di tiap matakuliah. Apa lagi saya bukan mahasiswi
jenius seperti Jhon Dalton yang menemukan teori atom, saya hanya mahasiswi
biasa dengan kemamupan yang standart.
Bisa dibilang lulus dengan
predikat cumlaude adalah seperti pungkuk merindukan bulan. Bisa lulus tepat 4 tahun
dengan IPK diatras 3,3 aja udah bersyukur sekali. Yah bagian saya hanya kuliah
dan belajar dengan serius, tekun serta sungguh- sungguh. Selebihnya biar Tuhan
yang mengerjakan.
Dan kamipun belum menemukan mbak
Dekha serta ibundanya. Tapi saya bertemu dengan mbak Elia dan Oni yang sedang
berkumpul dengan teman-teman saya yang diwisuda. Setelah mengucapkan selamat
dan gak ketinggalan tetep ngeksis(foto-foto), saya mencari mbak Dekha lagi.
Dari tadi gak ketemu- ketemu, sepertinya halaman auditorium gak besar- besar
amat, nyari mbak Dekha seperti nyari jarum di tumpukan jerami. Akhirnya kami
menemukan ibunda mbak Dekha dan pencarianpun dilanjutkan. Walau sudah
mengerahkan 7 personil (Saya, mbak Sita, Mas Adit, ibundanya mbak Dekha, Reza,
Grace dan Indri ) dan mencari di gedung FSSR tetep aja gak ketemu.Dan akhirnya
kami menemukan nya di depan audit.
Belajar beberapa hal agar ketika
menghadiri wisuda gak jadi kayag orang bego muter- muter nyari orang:
Janjian dulu dimana akan bertemu.
Jangan SMS, kalu ada pulsa
telfonlah.
Jangan lupa bawa kamera, karena
moment ini hanya sekali seumur hidup.
0 komentar:
Posting Komentar