Senin, 03 September 2012

LULUS CUMLAUDE


CUMLAUDE
Tanggal 5 Juli yang lalau ada baeberapa teman saya di kampus yang diwisuda pada tanggal ini. Saya sudah berencana untuk menghadiri hari bersejarah bagi mereka dimana dinyatakan selesai menempuh pendidikan di bangku perkuliahan, memakai toga dan bertambah beberapa huruf di belakang nama mereka. Hari itu saya ada ujian jadi setelah ujian saya berencana untuk mendatangi mereka dan mengucapakan “Congratulation for your graduation”. Ada 2 temen saya FKIP yang diwisuda hari itu dan satu teman di FSSR. Sebelumnya sudah janjian dengan teman saya sebut saja Oni dan mbak Ellya untuk mengucapkan selamat dan memberi bingkisan untukteman kami Mas Gama dan mas Stevie,  serta Reza adik PA Mbak Dekha.

Ujian telah usai dan saya mengirim SMS kepada beberapa teman untuk janjian berangkat bareng ke auditorium. Mungkin saking banyakknya orang di Kampus dan pada membutuhkan signal untuk berkirim pesan atau telfon, sang operator jadi bingung membagi signal dan alhasil SMS pada pending semua. Bener juga kata orang, kalau beli HP thu sekalian beli tower biar HP ada signalnya. Malah ngelantur gak jelas. Akhirnya saya memutuskan untuk berangkat ke auditorium sendirian (berasa kayag orang hilang) #DICARI CEWEK BERUSIA 19 TAHUN DENGAN CIRI-CIRI KULIT SAWO MATANG, BERLESUNG PIPI DAN RAMBUT IKAL,TERAKHIR KALI DIA MEMAKAI BAJU BUNGA-BUNGA DAN CELANA HITAM, APABILA ANDA MENEMUKAN SILAHKAN MENGHUBUNGI NOMOR INI 085725****** . Ngelantur lagi! Smabil celingak- celinguk liat kanan- kiri siapa tau ketemu orang yang saya kenal biar gak keliatan kaya orang hilang. Hari itu auditorium berubah menjadi lautan manusia. Beneran dach banyak banget nie orang. Untung saya bertemu dengan mbak Sita dan mas Adit yang lagi nungguin mbak Dekha yang masih didalem audit. Samperin ah… Aku liat mas Adit yang lagi megang a bucket of flower  (berharap bunga itu buat saya dan bilang ini Rin aku kasih bunga. Seketika saya jingkrak-jingkrak kegirangan karena belum pernah ada yang ngasih bunga) buat pacarnya. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya prosesi perwisudaan selesai juga dan keluarlah mantan mahasiswa- mahasiswa dan mahasiswi- mahasiswi yang berpenampilan berbeda hari itu, memakai baju hitam dan cewek-cewek bermake up layaknya selebritis. Nie mbak Dekha mana ya, kog kakag nongol- nongol? Dan malah ketemu mbak2 dan mas2 yang memaikai slempang biru bertulisakan “CUMLAUDE” Wah aku jadi mupeng :D~ Dalam hati berdoa “ Tuhan nanti pas aku wisuda pengen dech dipakaiin slempang kayag gitu, pasti suenenggggg banget”. Dipanggil kedepan dan mendapat penghormatan khusus, yang pasti bisa membanggakan orangtua.


Apa sich CUMLAUDE itu?


Jadi kebanggaan banget, dipanggil kedepan dan diberi penghargaan khusus :)
Predikat cumlaude diberikan kepada mahasiswa yang dapat lulus kurang dari atau stepat 4 tahun dengan IPK minimal 3,51. Empat tahun? 3,51? Melihat standar ini jadi mikir lagi bisa gak ya ? Mengingat prodi (Program Studi) saya FKIP PMIPA Kimia lulus tepat 4 tahun itu sangat langka apalagi kurang dari 4 tahun. Sangat jarang mahasiswa FKIP PMIPA Kimia yang menyelesaikan masa studynya kurang dari 4 tahun, karena di prodi saya bisa dibilang untuk lulus harus membuat 2 skripsi, yang pertama wajib melakukan penelitian(seperti skripsinya anak MIPA) dan skripsi tentang kependidikan. Ditambah lulus dengan IPK 3,51 adalah tekanan otak karena harus mendapat nilai yang tinggi di tiap matakuliah. Apa lagi saya bukan mahasiswi jenius seperti Jhon Dalton yang menemukan teori atom, saya hanya mahasiswi biasa dengan kemamupan yang standart.

Bisa dibilang lulus dengan predikat cumlaude adalah seperti pungkuk merindukan bulan. Bisa lulus tepat 4 tahun dengan IPK diatras 3,3 aja udah bersyukur sekali. Yah bagian saya hanya kuliah dan belajar dengan serius, tekun serta sungguh- sungguh. Selebihnya biar Tuhan yang mengerjakan.

Dan kamipun belum menemukan mbak Dekha serta ibundanya. Tapi saya bertemu dengan mbak Elia dan Oni yang sedang berkumpul dengan teman-teman saya yang diwisuda. Setelah mengucapkan selamat dan gak ketinggalan tetep ngeksis(foto-foto), saya mencari mbak Dekha lagi. Dari tadi gak ketemu- ketemu, sepertinya halaman auditorium gak besar- besar amat, nyari mbak Dekha seperti nyari jarum di tumpukan jerami. Akhirnya kami menemukan ibunda mbak Dekha dan pencarianpun dilanjutkan. Walau sudah mengerahkan 7 personil (Saya, mbak Sita, Mas Adit, ibundanya mbak Dekha, Reza, Grace dan Indri ) dan mencari di gedung FSSR tetep aja gak ketemu.Dan akhirnya kami menemukan nya di depan audit.

Belajar beberapa hal agar ketika menghadiri wisuda gak jadi kayag orang bego muter- muter nyari orang:
Janjian dulu dimana akan bertemu.
Jangan SMS, kalu ada pulsa telfonlah.
Jangan lupa bawa kamera, karena moment ini hanya sekali seumur hidup.

0 komentar:

Posting Komentar

by Yuliana Dewi Karina. Diberdayakan oleh Blogger.