Selasa, 07 Februari 2012

PACARAN : Apakah semudah membuat mie instan???

PACARAN : Apakah semudah membuat mie instan???

Pagi ini lagi gak ada kerjaan dirumah. Sebenernya ada, tapi agenda utama hari ini untuk KRSan kekampus dinyatakan batal ! Karena belum bisa ngisi matakuliah online. Yaudahlah saya online saja (FBan) hehehehe. 

Saat melihat salah satu profil picture teman saya di FB yang gak disengaja muncul di home, saya mendapati dia segang foto bersama pacarnya yang bisa dianggap sangat mesra.  Lalu tiba- tiba kepikiran akan satu pertanyaan : “Apakah pacaran itu semudah membuat mie instan?” Maksud saya lebih kepada apakah untuk memutuskan menjalin sebuah hubungan antara wanita dan pria (sebut saja pacaran) itu semudah membuat mie instan yang dalam waktu tidak lebih dari 10 menit sudah bisa dinikmati.
Mungkin dunia menganggap bahwa pacaran itu hal yang biasa, bahkan sekarang anak SD yang baru berumur 8 tahun saja sudah ada yang pacaran (sungguh ironis). Saking dianngap hal yang biasa saja, pasangan yang baru dimabuk asmara terlihat begitu mesranya sedang duduk /jalan  berdua sambil bergandengan tangan, bahkan yang paling parahnya berciu*** tanpa rasa risih. Melihat keadaan ini membuat saya merasa kasihan dengan keberadaan mereka. 

Apakah harus seperti ini ???
Balek lagi ke topic utama! Membahas tentang pacaran, sebenarnya pacaran itu apa sih???
Dalam alkitab tidak ada bagian yang membahas tentang pacaran secara detail. Tetapi alkitab membahas tentang pernikahan. That’s right…!!! Allah menghendaki manusia ciptanNya untuk beranak cucu dan memenuhi bumi.  Apa sich pernikahan itu ?? Pernikahan adalah kesatuan dari wanita dan pria, pernikahan itu satu untuk selamanya (Kejadian 2 : 23-25). So pacaran itu apa ya?? Pacaran adalah persiapan untuk menikah dan bukan pelampiasan rasa suka. Disini focus kita dalam menjalin hubungan seharusnya ke PERNIKAHAN dan bukan pacaran.

Kalau melihat kebenaranya seperti ini lalu sudahkah sepatutnya anak SD,SMP,SMA untuk berpacaran ?? Ataukah mahasiswa sudah boleh berpacaran??
Simpel saja jawabanya : Umur berapa kamu akan menikah?? Sudah siapkah untuk menikah ?? Apakah dia yang kamu doakan adalah pasangan hidupmu?? Bagaimana kita tahu bahwa dia yang kamu doakan adalah pasangan hidupmu ??
1.      Konfirmasi Tuhan melalui Saat teduh kita
2.      Melalui nasehat pemimpin rohani
3.      Mengajak dia berdoa bersama mencari kehendak Tuhan.

Menyadari betapa sakralnya sebuah pernikahan seharusnya kita tidak boleh mengganggap remeh soal pacaran. Begitu mudah untuk memutuskan menjalin hubungan (pacaran) dengan seseorang yang kita suka dan perhatian dengan kita, padahal baru kenal 1 atau 2 bulan, ataupun 1 tahun. Tidak menutup kemungkinan kalau orang yang baru mengenal selama 5 bulan saja bisa menjalin hubungan sampai pernikahan, tetapi Sekali lagi “Pacaran bukan merupakan pelamipiasan perasaan, tetapi merupakan pemenuhan rencana Allah”. 


Saat saya mengerjakan RHM (Rencana Hidup Murid) saya terbekati dengan Firman Tuhan dari Maleaki 2:15 “Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh?  Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu?  Keturunan Ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap iseri dari masa mudanya.” Setelah saya renungkan pada bagian “Jadi jagalah dirimu!” “janganlah orang tidak setia ….dari masa mudanya.”

Bagaimana saya menjaga diri saya dan menjadi orang yang setia terhadap suami saya sejak masa muda???  Saya teringat nasehat pemimpin rohani saya “Saat ini  Kita bisa mencintai/ mangasihi pasangan kita (meskipun kita belum tahu dia siapa) lewat kita menjaga hati kita, TIDAK menyerahkan perasaan kita sepenuhnya kepada orang yang mungkin sedang dekat dengan kita, dan menjaga kesucian tubuh kita untuk pasangan kita nanti. Biarkan hati+ tubuh kita menjadi kado terindah yang kita berikan untuk dia nanti.” Wow amazing…!!!! Betapa saya harus menjaga hati ini untuk “dia” seorang. Tidak sembarangan dalam memutuskan untuk pacaran…

That’s rightttt… “PACARAN : Apakah semudah membuat mie instan???” TIDAK/ NO!!!! Diperlukan pergumulan dan doa untuk memutuskannya.
Sekali lagi “Pacaran bukan merupakan pelamipiasan perasaan, tetapi merupakan pemenuhan rencana Allah”. 
Bagaimana menurut anda???

Nb: Ini menurut pandangan saya…
Semoga menjadi berkat bagi kita semua.
TUHAN Yesus memberkati.


0 komentar:

Posting Komentar

by Yuliana Dewi Karina. Diberdayakan oleh Blogger.