Satu bulan ini pengaturan keuangan saya begitu kacau. Saya
mulai malas untuk membukukan setiap
pemasukan dan pengeluaran keuangan saya setiap harinya. Sekitar dua bulan saya
bertahan untuk mencatat setiap uang yang saya terima dan uang yang saya
keluarkan berapapun jumlahnya(bahkan 100 rupiah juga dicatat), meskipun agak
ribet untuk melakukannya. Karena kuliah mulai padat dengan tugas dan ujian,
saya menjadi malas dengan pencatatan ini. Sebenarnya hal ini tidak dapat digunakan
sebagai alasan untuk STOP melakukan pembukuan keuangan. Saya mulai menikmati
kemalasan saya, hingga iblis memperdaya saya untuk menggunakan uang saya dengan
sesukahati.
Beberapa hari ini merasa tidak damai sejahtera dengan sikap
saya terhadap uang. Menyadari bahwa saya telah berbuat dosa karena tidak dapat
mengatur uang yang Tuhan percayakan kepada saya dengan baik. Diingatkan dengan
PA saya beberapa bulan yang lalu tentang “ Menjadi pelayan yang bertanggung
jawab”. Saya sebagai pelayan (hamba) harus tunduk dan taat kepada Tuan saya
yaitu Yesus. Uang yang saya terima
adalah pemberian dari Tuhan untuk saya (entah uang itu pemberian orang tua, saudara, atau
uang hasil ngelesi) semua itu adalah milik Allah yang dipercayakan kepada saya
untuk saya kelola. Karena saya telah diberi kepercayaan unuk mengelola, saya
harus menjadi pengelola yang bertanggung
jawab.
Apa yang saya lakukan untuk menjadi pengelola keuangan yang
baik :
- Mencatat uang masuk dan keluar.
Berapapun jumlah uang yang saya terima saya harus mencatatnya. Begitu juga setiap uang yang keluar harus dicatat! Seringkali saya meremehkan untuk mecatat pengeluaran yang jumlahnya hanya sedikit (misalnya Rp 100) tetapi 100 rupiah itu adalah uang Allah jadi saya harus mencatatnya.
- Melakukan kewajiban utama
Ketika memperoleh uang, etah darimanapun sumbernya (misalnya uang saku, laba dari jualan barang, pemberian dari orang) , harus dipotong minimal 10% sebagai persembahan persepuluhan (karena ini perintah Allah).
- Membuat “pos”
Setiap uang yang diterima setelah dipotong untuk persembahan persepuluhan usahakan untuk menge”pos”kan setiap uang ketiap- tiap pos-pos sesuai kebutuhan kita. Misalnya post untuk makan, fotocopy, kebutuhan mendesak, buku rohani, beli baju, tabungan dan lain-lain. Post pos yang dibuat disesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan kita. Dengan melakukan penge”pos”an akan menolong kita untuk menggunakan uang sesuai kebutuhan sehingga mengurangi kecenderungan untuk berboros- boros ria.
Untuk mencatat uang masuk dan keluar, saya membuat buku
keuangan seperti ini :
Tanggal
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
Untuk memilah uang sesauai dengan post yang telah dibuat,
teman- teman dapat menggunakan amplop atau dompet yang banyak sekatnya.
Dan mulai hari ini saya mau mengatur keuangan saya lagi dan
memperjuangkan untuk membukukannya setiap hari. MENJADI BENDAHARANYA TUHAN yang
BERTANGGUNGJAWAB ^^
0 komentar:
Posting Komentar