Minggu, 15 Juli 2012

KEYAKINAN BUKAN PERASAAN


Kali ini saya mau membahas lagi tentang  PH a.k.a Pasangan Hidup.

Beberapa minggu yang lalu ada teman saya yang membagikan apa yang dia dapat dari Retret Siswa saat sesi Pasangan Hidup. Katanya “ Kadang PH yang dari Allah itu tidak selalu diawali dari perasaan tetapi dari keyakinan akan pasangan itu”. Waw, satu prinsip baru yang saya dapat tentang pasangan hidup. Memang banyak orang  bertemu pasangan hidup diawali dari adanya perasaan suka(tertarik) tetapi tidak memungkiri dapat diawali dari keyakinan bahwa dia adalah PH saya. 

Sebelum membahas lebih lanjut saya ingin sedikit menyoroti keadaan anak muda jaman sekarang. Saat ini fenomena anak SD-SMA yang sudah memiliki pacar bukan hal yang tabu seperti jaman nenek kakek bahkan orang tua saya.  Anak sekolah yang sewajarnya fokus dengan belajar dan menuntut ilmu setinggi mungkin sudah teralihkan dengan urusan pacaran, bahkan ironisnya mereka lebih mengurusi pacarnya dari pada belajar dengan giat.  Kalau ditanya mengapa mereka berpacaran jawabannya akan bervariasi : ada yang karena ingin ada yang memperhatikan, karena cewek atau cowoknya ganteng, biar malam minggu ada yang ngapelin kerumah atau biar ada temen maen, buat tempat cerita dan curhat, buat semangat belajar dan masih banyak lagi.

Orang yang memulai hubungan pacaran biasanya diawali dari adanya “PERASAAN” suka walaupun hal ini tidak dialami oleh semua orang. Adanya perasaan suka(ketertarikan) dapat didorong oleh beberapa faktor seperti adanya perhatian, komunikasi yang intensif, kata- kata pujian, keadaan fisik (seperti cantik, ganteng, imut, dsb) dan kehadiran seseorang disaat memerlukan bantuan. Adanya faktor- faktor ini dapat  memupuk perasaan- perasaan suka(cinta) dengan lawan jenis yang jika berlanjut memberi indikasi kearah  “berpacaran”.


Tidak memungkiri secara pribadi saya juga pernah mengalami perasaan suka dengan lawan jenis karena merasa ada yang memperhatikan dan nyaman dengan orang tersebut. Lalu berpikir apa dia PH saya ya??? Perasaan suka itu tidak salah bahkan adalah suatu kewajaran, tetapi akan salah jika perasaan itu membuat pertumbuhan Rohani menjadi terhambat karena tidak focus untuk mengejar pengenalan akan Kristus. Terkadang perasaan suka membuat kita tidak menjaga kekudusan dihadapan Allah karena sikap dan kata-kata yang tidak berdasarkan kehendak Allah (kalau anda mengalami segeralah mengaku dosa).
Sejak mendapat prinsip ini “ Kadang PH yang dari Allah itu tidak selalu diawali dari perasaan tetapi dari keyakinan akan pasangan itu” Saya jauh lebih berhati- hati untuk membangun relasi dengan lawan jenis dan menyikapi perasaan- perasaan yang mungkin muncul. Belajar mencari keyakinan dan konfirmasi dari Allah apakah dia memang PH saya.

Keyakinan akan pasangan artinya keyakinan(kepercayaan) yang benar bahwa dia adalah orang yang Allah berikan untuk bersama kita seumur hidup mengejar pengenalan akan Allah dan mengerjakan panggilan Allah. Keyakinan dapat diperoleh lewat persekutuan pribadi kita dengan Allah yang akan dikonfirmasi lewat Firman Tuhan, doa, sharing dengan orang yang sama-sama bertumbuh dan dewasa Rohani serta keadaan- keadaan khusus yang Allah nyatakan. 

Jadi, PH yang dari Allah itu tidak selalu diawali dari perasaan, tetapi dapat juga dari keyakinan akan pasangan itu. Selamat mencari kehendak Allah dalam bagian Pasangan Hidup. CEMUNGUDDDDDDD 

2 komentar:

Unknown mengatakan...

^^
bener juga yaa..tapi kadang perasaan itu menimbulkan keyakinan yang salah..

Unknown mengatakan...

hehehe,,,aku juga lg belajar mencari keyakinan dan mengoreksi perasaan ben gak salah...

Posting Komentar

by Yuliana Dewi Karina. Diberdayakan oleh Blogger.