Selasa, 04 September 2012

Memperjuangkan Waktu untuk Bertemu


25 Agustus 2012

Hari ini saya ada janjian untuk PA(Penyelidikan Alkitab) dengan adek-adek PA saya. Kemarin malam kami sudah memutuskan untuk bertemu jam 10 di rumah saya untuk bersama- sama belajar Firman Tuhan. Pagi ini saya harus  menyelesaikan tugas- tugas rumah dan siap-siap bertemu mereka. Tiba- tiba adek saya SMS kalau hari ini dia tidak bisa karena harus jaga rumah, saya menawarkan untuk PA di rumah dia dan okey dia setuju. Satu masalah selesai.  Jam 10.50 saya berangkat dari rumah untuk menjemput adek saya yang satu lagi yang rumahnya hanya 200 meter dari rumah saya. “Permisi Nias ada pak?” (sambil senyum kepada bapaknya Nias). “Oh dia di lapangan futsal, mungkin lagi main futsal disana”. “Ow, makasih pak”. Saya meluncur ke TKF(tempak Kejadian Futsal). Sambil celingak- celinguk memandangi tiap gerombolan anak- anak yang lagi pada maen futsal dan menjadi penonton akhirnya saya menemukan sosok yang saya cari, dia sedang lari-lari mengejar bola. Menghibur diri “ Sabar non, namanya juga masih anak- anak).



Hari ini saya belajar tentang pentingnya memperjuangkan waktu untuk bertemu dengan adek-adek PA. Menyadari begitu sulitnya menyatukan jadwal 3 orang untuk bersama- sama duduk selama kurang lebih 1 jam untuk belajar Firman Tuhan, kejadian ini menegur saya untuk tidak menggunakan waktu dengan sembarangan dan meperjuangkan waktu saya yang mungkin dapat saya gunakan untuk kepentingan saya pribadi agar bisa bertemu dengan mereka.

Jadi teringat dulu ketika masih menjadi petobat baru (Ketika kelas 1 SMA), selalu membuat segudang alasan ketika diSMS kakak PA untuk janjian bertemu PA. Mulai dari banyak tugas sekolah, besok ada ujian, gak ada motor dan paling ironis adalah dengan diam seribu bahasa alias tidak membalas SMS.  Dan sekarang saya merasakan bagaimana perasaan pemimpin PA saya dahulu. Maaf ya kakak- kakak udah membuat kalian galau. Heheheh

Dan saya belajar untuk memaklumi setiap respon adek- adek dan menerima dengan saukacita. Terimakasih kalian sudah memberi warna dihidupku.

0 komentar:

Posting Komentar

by Yuliana Dewi Karina. Diberdayakan oleh Blogger.